MOROWALI, Sulawesi Tengah - Berita 29 Oktober 2024 – Perilaku kebiasaan menjaga kebersihan lingkungan perlu dimulai sejak dini. Upaya yang bisa dilakukan adalah dengan pemberian contoh dan melakukan pembiasaan, termasuk dengan mengenalkan cara pemilahan sampah.
Baca juga:
Satpol PP Padang Amankan 5 Pemandu Karaoke
|
Anak pada usia dini dan/atau masih di bangku sekolah dasar, sangatlah mudah untuk diberikan pengetahuan atau diarahkan ke hal yang baik. Ini juga bisa menjadi salah satu faktor penting dalam pembelajaran kesehatan lingkungan.
Akhir pekan lalu, Sabtu (26/10/2024), CSR PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) menggandeng Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Ara Sinergi Berdaya, memberikan sosialisasi pemilahan sampah di Sekolah Dasar Negeri Labota, Desa Labota, Bahodopi, Morowali, Sulawesi Tengah. Para guru dan sekitar seratusan siswa di sekolah itu dilibatkan.
Dalam rangkaiannya, IMIP menyerahkan bantuan prasarana “rumah botol”. Sebuah wadah berukuran panjang 4 meter, lebar 2 meter, dan tinggi 1, 5 meter untuk menampung tiga macam sampah, yaitu sampah berbahan plastik, logam, dan kertas.
Fasilitas rumah botol akan disalurkan di enam tempat, yaitu SD IMIP, SDN Labota, SMK Alkhairaat, SMP 4 Bahodopi, SMAN 1 Bahodopi, dan Lahan Sidaya.
“Setelah sampah sudah terpilah di rumah botol yang disediakan, nantinya tim KSM Ara Sinergi Berdaya mengangkut dan menimbangnya di Lahan Sidaya IMIP, kemudian dijual, ” jelas Aditya Rivaldi Septiawan - Staf CSR IMIP, saat ditemui Senin (28/10/2024).
Ketua KSM Ara Sinergi Berdaya, Aryati mengatakan, lembaganya telah melakukan proses recycle yang lebih bernilai. Sampah yang diolah dan didaur ulang menjadi barang-barang yang lebih bermanfaat. Antara lain menjadi wadah alat tulis, tas dari kreasi plastik kresek, dan gantungan kunci dari tutup botol plastik dan batok kelapa.
Kegiatan sosialisasi ini disambut positif oleh pengajar SD Labota. Hasrawati, salah satu guru kelas 6 SDN Labota mengatakan, pihak sekolah selanjutnya akan menerapkan pemilahan sampah pada kegiatan “Sabtu Bersih” setiap hari Sabtu. Aktivitas guru bersama siswa membersihkan lingkungan sekolah ini diadakan selama satu jam sesudah senam pagi.
“Kegiatan bersih-bersih ini sudah kami adakan sejak dua tahun lalu. Ini merupakan kegiatan pembelajaran bidang Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), ” kata Hasrawati. (*)